Penyuluhan dan Pengobatan Infeksi Scabies Menuju Indonesia Bebas Skabies 2030 di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Bangil Provinsi Jawa Timur

Authors

  • Rini Purbowati Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Diana Tri Ratnasari
  • Kartika Ishartadiati
  • Masfufatun

DOI:

https://doi.org/10.54832/judimas.v2i1.244

Keywords:

Skabies, Neglected Tropical Disease, Rutan, Pengobatan

Abstract

Penyakit skabies masih merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) memasukan penyakit ini kedalam kelompok Neglected Tropical Disease (NTD’s) atau penyakit kulit tropis terabaikan dan masuk kedalam program WHO untuk mengakhiri penyakit ini 2021-2030. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia prevalensi skabies di Indonesia sebesar 5,60- 12,95 % dan penyakit ini menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Lingkungan yang padat penguhi dengan hygiene perorangan yang jelek, lingkungan yang tidak saniter, perilaku yang tidak mendukung kesehatan merupakan faktor dominan penyebab tingginya infeksi skabies di rumah tahanan. Bentuk partisipasi akademisi sebagai upaya preventif dapat berupa Kegiatan Pengmas dengan judul “Penyuluhan dan Pengobatan Infeksi Skabies Menuju Indonesia Bebas Skabies 2030 di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Bangil Provinsi Jawa Timur”. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait skabies serta Pemeriksaan dan pengobatan terhadap seluruh penghuni rumah tahanan negara kelas II B Bangil Provinsi Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan pada tgl. 21 Oktober 2023 mulai pukul 08.00 WIB –  11.00 WIB. Penyuluhan tentang cara pakai obat diberikan kepada kepala kamar dan pengobatan diberikan kepada seluruh penghuni dan petugas total 580 orang dan diberikan secara serentak.

 

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Purbowati, R., Diana Tri Ratnasari, Kartika Ishartadiati, & Masfufatun. (2023). Penyuluhan dan Pengobatan Infeksi Scabies Menuju Indonesia Bebas Skabies 2030 di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Bangil Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS), 2(1), 181–188. https://doi.org/10.54832/judimas.v2i1.244

Most read articles by the same author(s)